Pergilah dengan Tenang, Dirimu akan Kukenang
BEKASI – Jika kita bicara tentang Hari Pahlawan, tentu lekat dengan pertempuran besar pascakemerdekaan atau yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya. Pertempuran Surabaya melibatkan tentara Indonesia melawan prajurit Inggris dan Belanda yang berlangsung pada 27 Oktober hingga 20 November 1945 di Surabaya. Peristiwa pada 10 November menjadi puncak pertempuran Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Kala itu, meski telah mengibarkan bendera merah putih dan melantangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia belum bisa berleha-leha karena masih harus sekuat tenaga mengokohkan pijakan kemerdekaan yang telah diraihnya. Namun kini, bicara perjuangan bukan lagi di medan perang. Para pendidik dan peserta didik yang sehari-harinya berkutat di sekolah juga tengah berjuang. Pendidik berjuang melahirkan generasi-generasi terbaik bangsa, sedangkan peserta didik berjuang untuk menjadi generasi penerus bangsa yang kelak mewujudkan cita-cita para pendirinya.
Pada tanggal 10 November 2021, SMP Al Muhadjirin Bekasi telah melaksanakan apel pagi yang bertujuan memperingati Hari Pahlawan. Pelaksanaan apel tersebut melibatkan anggota OSIS sebagai petugasnya dan Wakil Kepala Sekolah, Bapak Syamsul Bahri, S.Pd., yang menjadi pembinanya. Pelaksanaan apel ini tidak hanya sekadar bertujuan memperingati, tetapi juga memaknai perjuangan para pahlawan dan mengimplementasikannya pada kehidupan masa kini dengan menyerap semangat perjuangan untuk menjadi lebih baik, khususnya secara pribadi dan umumnya dari sisi perkembangan negeri.
Apel yang dilaksanakan semakin khidmat dengan lagu Gugur Bunga yang dipersembahkan oleh anggota OSIS dan puisi yang dibacakan oleh perwakilan guru, yakni Ibu Hj. Lilis Dahlia, S.E. dan Ibu Cucum Misbah Ariani, S.Pd.. Seluruh peserta apel menyaksikannya dengan saksama.
Pesan Ir. Soekarno dalam pidatonya di Hari Pahlawan 10 November 1961, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” Tentu yang dimaksudkan tidak sebatas menghormati jasa para pahlawan, tetapi juga mewarisi semangat juang dalam mewujudkan cita-cita bangsa secara turun-temurun agar bangsa ini terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang